Al Bilal Eduaksi Thursday, 04 Nov 2021, 2347 WIB Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku Miriam Budiardjo,2002 atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi Ramlan Surbakti,1992 kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan yang melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu. Didalam negara ada yang berkuasa yaitu pemerintah, yang memegang kekuasaan negara. kekuasaan negara merupakan kewenangan suatu negara untuk mengatur seluruh rakyatnya untuk mencapai keadilan, kemakmuran dan keteraturan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kekuasaan negara yang bertujuan memelihara dan mempertahankan kekuasaan semata-mata. Pemerintahan suatu negara banyak macam nya, ada yang demokratis dan otoriter Disini saya akan membahas pemerintah otoriter pemerintahan otoriter sangat kontras dengan pemerintah demokratis yang dimana pemerintah demokratis yang menjunjung tinggi kebebasan dalam berpendapat. pemerintahan otoriter yaitu bentuk pemerintahan yang bercirikan penekanan kekuasaan hanya pada negara atau pribadi tertentu, tanpa melihat derajat kebebasan dalam berpendapat dalam individu. Sistem ini biasanya menentang demokrasi, sehingga biasanya kuasa pemerintahan diperoleh tanpa melewati sistem demokrasi pemilihan umum. Jadi singkat nya pemerintahan otoriter ini sangat sangat membelenggu kebebasan dalam suatu individu untuk mengkeritik atau pun menyampaikan aspirasi pada suatu sistem yang salah. Dampak dari pemerintah otoriter di Bidang Pertahanan dan Keamanan Penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan juga berakibat pada bidang pertahanan dan keamanan. Dalam hal ini, terjadi ketertinggalan profesionalitas aparat, yaitu adanya ketidaksesuaian antara kualitas dengan tuntutan zaman. Komponen-komponen pertahanan keamanan bahkan sering dijadikan sebagai alat bagi penguasa untuk memperkuat kedudukannya. Akibatnya, sering terjadi konflik antara aparat keamanan dengan warga masyarakat yang merasa diperlakukan secara tidak adil. Akibat terlalu banyaknya konflik, aparat keamanan tidak mampu mencegah secara dini atau menangani gejolak sosial dan gangguan keamanan. dan dampak yang paling besar dari penyelenggaraan pemerintah yang tidak transparan pemerintahan otoriter adalah berkembangnya korupsi, kolusi, dan nepotisme. Korupsi, artinya suatu penyelewengan dan penggelapan terhadap uang negara atau perusahaan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau orang lain. Kolusi, artinya suatu kerja sama secara rahasia untuk maksud yang tidak terpuji atau persekongkolan antara pengusaha dengan pejabat. Nepotisme, artinya suatu kecenderungan untuk mengutamakan atau menguntungkan sanak saudara sendiri terutama dalam hal jabatan atau pangkat. Dengan kata lain, suatu tindakan untuk memilih kerabat atau sanak saudara sendiri atau teman-teman terdekatnya untuk memegang atau menguasai suatu instansi atau jabatan. Korupsi tumbuh subur terutama pada negara-negara yang menerapkan sistem politik yang cenderung tertutup, seperti absolut, diktator, totaliter, dan otoriter. Hal ini karena semakin lama seseorang berkuasa, penyimpangan yang dilakukannya akan semakin menjadi-jadi. Pada penyelenggaraan pemerintah yang tidak transparan atau tertutup, segala perencanaan dan kebijakan pemerintah lebih banyak untuk kepentingan mempertahankan kekuasaan daripada untuk kesejahteraan rakyatnya kekuasan politik otoriter Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Eduaksi Terpopuler Tulisan Terpilih
PengertianSistem Politik Otoriter, Ciri-Ciri dan Prinsipnya. February 21, 2022 by Admin. Sistem politik yang sering digunkan oleh negara-negara yang ada di dunia ini adalah sistem politik demokrasi serta sistem politik otoriter. Diantara keduanya sangat berbeda, dari yang pemilihan umum, kekuasaan serta prinsip yang berbeda. Pengertian Otoritarianisme Otoritarianisme berbeda dari totalitarianisme di lembaga-lembaga sosial dan ekonomi yang terjadi, yang tidak di bawah kendali pemerintah. Sistem ini biasanya menentang demokrasi, sehingga umumnya diperoleh tanpa kekuasaan pemerintah melalui sistem pemilu yang demokratis Beberapa Ciri Otoritarianisme Penganut otoriterisme akan tetap berkuasa sebagai referensi kehidupan. Dia akan menggunakan kekuasaannya sebagai alasan. Ketika berhadapan dengan orang lain dan menanggapi masalah, mereka akan meminta posisi mereka sebagai salah satu dalam lembaga dan organisasi. Dalam Berkomunikasi Penganut otoriter tahu hanya satu jenis komunikasi, yang merupakan salah satu arah. Komunikasi dua arah, diskusi dan menanggapi satu sama lain, dan model demokrasi dengan kemungkinan perbedaan dan perselisihan secara lisan atau secara konseptual akan dimengerti, tapi sulit untuk hidup. Bebas dan terbuka komunikasi, yang datang dari arah yang berbeda dan tetap dalam semua arah menjadi asing baginya, karena gaya komunikasi tidak datang dan pergi dalam kerangka pikiran. Oleh karena itu, komunikasi satu arah adalah andalan bagi orang-orang dalam tugas-tugas mereka. Dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dalam berkomunikasi ide, pikiran dan pesan, otoriter tahu hanya satu bentuk komunikasi, yaitu instruksi. Mengandalkan diri pada kekuasaan Jika komunikasi otorianisme orang hanya tahu komunikasi dalam bentuk instruksi, dalam bertindak karena mereka ingin bermain dengan kekuatan. Apa kekuatan utama adalah kekuatan koersif untuk melumpuhkan orang, menggunakan ancaman dan meremehkan kasus. Orang juga akan menyalahgunakan bawahan otoritarianisme gigih sengaja membuat mereka salah dan malu. Dengan kata lain, tidak titik awal dari sifat dan pentingnya kasus ini, keadaan dan kemampuan orang, serta situasi yang ada, dalam tindakan otoritarianisme orang akan berpikir kekuatannya. Perbandingan Karakteristik Otoriter dan Totaliter Berdasarkan penelitian para ahli politik, Mr. Syed Mohd Aizuddin Sembak UTM, Juan Linz, dan Paul C. Sondrol dari University of Colorado di Colorado Springs, perbedaan karakteristik otoriter dan totaliter diktator dapat dilihat pada grafik berikut TOTALITER OTORITER Kharisma Tinggi Rendah Konsep kebijakan Pemimpin hanya menjalankan fungsi Pemimpin sebagai kepribadian Batas kekuasaan Publik Privat Korupsi Rendah Tinggi Ideologi resmi Ada Tidak ada Pluralisme Tidak ada Ada Legitimasi Ada Tidak ada Diktator adalah pemimpin sebuah negara yang diperintah oleh otoriter / tirani dan menindas rakyatnya. Biasanya diktator naik takhta dengan paksa, sering dengan kudeta. Tapi ada juga seorang diktator yang naik takhta secara demokratis. Contoh yang paling terkenal adalah Adolf Hitler. Sering dibedakan dengan despot diktator. Sebuah keputusan yang sewenang-wenang despotik pula, tapi kadang-kadang ada terlalu lalim baik’. Diktatorisme Kediktatoran adalah pemahaman tentang makna berasal dari kata “diktator” berarti orang-orang yang memerintah sebuah negara / pemerintah untuk hak dan kekuasaan mutlak dan -isme yang berarti pemahaman menyimpulkan kediktatoran adalah pemahaman yang diadopsi oleh negara yang dipimpin oleh pemimpin otoriter yang memiliki hak dan kewajiban mutlak. Kediktatoran cenderung lebih terlatih di negara-negara Eropa seperti Jerman, Polandia, Perancis, dan Italia. Pengertian Totaliterisme Totalitarianisme adalah pemikiran politik yang melihat bahwa keberadaan manusia tidak penting, jika tidak setiap manusia untuk melakukan perannya untuk mendukung pencapaian kepentingan bersama. Untuk itu, bimbingan utama adalah ideologi atau ide negara. Jerman di bawah partai Nazi dan Hitler adalah contoh yang sering diungkapkan dalam bentuk pemerintahan merupakan manifestasi pemikiran politik ini. Penunjukan totaliter atau lengkap diberikan kepada semua aspek kehidupan setiap individu harus sesuai dengan garis atau aturan negara, perlu untuk pencapaian negara, tujuan bersama. Jerman di bawah Nazi misalnya memuliakan ras Arya, ras yang lebih unggul semua ras lain di dunia. Untuk mewujudkan ini, misalnya, pada periode ini dilakukan memperbaiki ras Arya di Jerman dalam upaya untuk menghilangkan ras lain terutama orang-orang Yahudi. Juga dengan dalih untuk menyatukan Jerman Reich, yang dilakukan invasi tetangga kenegara memiliki populasi Ras Aria. Pemerintah Komunis juga sering dicontohkan sebagai perwujudan dari totalitarianisme, karena otoritas negara untuk mengatur setiap sisi kehidupan seseorang. Mendukung argumen adalah bahwa perlawanan terhadap upaya kelompok penguasa atau kelas memerlukan urutan membersihkan seluruh budaya mendukugnya. Bentuk pemerintahan yang mendasarkan diri pada ajaran agama yang menyatukan otoritas politik dan otoritas spiritual memiliki potensi yang kuat untuk menjadi negara otoriter. karena keadaan sebagai otoritas politik sekuler dan spiritual dapat mengelola setiap aspek kehidupan warganya. Jenis Totalitarianisme Ada empat format utama totaliterisme hari ini Totaliterisme komunis, di mana pendukung menjangkau sosialisme melewati kediktatoran totaliter. Totaliterisme teokratis, di mana kekuatan politik dimonopoli oleh partai, kelompok, atau pribadi yang memerintah cocok dengan prinsip-prinsip agama. Totaliterisme suku, di mana partai politik yang mewakili kepentingan suku tertentu memonopoli kekuasaan. Totaliterisme sayap kanan, di mana kemerdekaan ekonomi individu diizinkan tetapi kemerdekaan politik individu diberi batas dengan kepercayaan bahwa tersebut dapat mengarah pada komunisme. Demikian Penjelasan dari Tentang pengertian otoriter dan diktator, Semoga Bermanfaat …. Refrensi Teknologi KLIKDISINI Resecent Posts Pengertian Mahkamah Agung Dan Tugasnya Pengertian Diplomasi Menurut Para Ahli Unsur Kebijakan Umum Pertahanan Negara Pengertian Wilayah Negara Adalah Pengertian Humas Menurut Para Ahli Pengertian Liberalisme Dan Contohnya Pengertian Pers Menurut Para Ahli Hak dan Kewajiban Asasi Materi Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Ketahanan Nasional Menurut Para Ahli Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli Hukum Perusahaan Di Indonesia Data Kualitatif Adalah Integritas Nasional Pengertian, Syarat, Konsep dan Contoh 20 Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli 3 Jika negara tidak mau atau tidak punya keinginan untuk memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya, pada saat itulah negara tersebut bisa dikatakan telah melakukan pelanggaran HAM atau hukum internasional. Jika pelanggaran tersebut tidak mau dipertanggung jawabkan oleh negara, maka tanggung jawab itu akan diambil alih oleh masyarakat internasional. Negara otoriter merupakan kebalikan dari negara demokrasi. Sebuah negara disebut otoriter jika... a. terdapat lebih dari satu partai politik b. pergantian pemimpin dilakukan secara periodik c. mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman d. pers mendapat kebebasan memberitakan pengelolaan negara e. pemilu diselenggarakan dengan tujuan memperkukuh kekuasaan pemerintah Sebuah negara disebut otoriter jika ....E. pemilu diselenggarakan dengan tujuan memperkukuh kekuasaan pemerintahPEMBAHASANJawaban yang tepat adalah = E. pemilu diselenggarakan dengan tujuan memperkukuh kekuasaan pemerintah. Karena sesuai dengan prinsip negara otoriter, yakni pemerintah yang lebih berkuasa dan dominan daripada rakyatnya dengan mengadakan pemilu yang bertujuan untuk memperkuat kekuasaan pemerintah sehingga, bersifat menguntungkan pemerintah itu sendiri tanpa memperhatikan kebebasan rakyatNegara yang otoriter berarti negara tersebut memiliki sistem pemerintahan yang tidak memberikan kebebasan kepada rakyatnya tidak seperti negara demokrasi. Dalam hal ini, pemerintahnya lebih dominan dalam segala hal seperti menerapkan hak, kewajiban dan kebijakan-kebijakan serta membatasi rakyatnya dalam pengambilan keputusan.terjadi kesepakatan di antara setidaknya selusin ilmuwanSkip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Lifestyle » Ciri dan Tokoh Dunia yang Memiliki Gaya Kepemimpinan Otoriter Dibaca Normal 7 Menit Ciri dan Tokoh Dunia yang Memiliki Gaya Kepemimpinan Otoriter Gaya kepemimpinan otoriter, kurang cocok bagi sebagian negara atau lembaga untuk digunakan, tapi bukan berarti gaya tersebut tidak efektif. Kali ini, Finansialku mengajak sobat Finansialku untuk melihat bagaimana ciri-ciri dari tokoh dunia yang menganut gaya kepemimpinan otoriter. Kita simak yuk… Diktator dan OtoriterPemimpin dengan Gaya Kepemimpinan Otoriter1 Mustafa Kemal Ataturk2 Fidel Castro3 Soeharto4 Saddam HusseinGaya Dalam MemimpinKarakteristik atau Ciri-ciri Kepemimpinan Otoriter Diktator dan Otoriter Mungkin ada yang bertanya-tanya apakah kaitannya antara Diktator dan gaya kepemimpinan Otoriter. Supaya tidak bingung, mari simak berikut ini pengertian dari arti kata Diktator dan Otoriter. Pengertian Diktator adalah seorang pemimpin sebuah negara atau lembaga yang memimpin dengan otoriter dan kejam serta turut menindas rakyatnya. Sementara pengertian Otoriter adalah sebuah paham pemerintahan dalam sebuah negara atau wilayah yang meletakkan segala bentuk kekuasaan pada negara atau pemimpin negara tersebut tanpa memperhatikan aspek-aspek kebebasan individu. Maka dapat dikatakan seseorang yang dapat disebut diktator jika memenuhi dua ketentuan yaitu mereka yang memimpin dengan gaya otoriter dan menindas rakyat. Dengan begitu, tidak setiap pemimpin yang memakai gaya kepemimpinan otoriter memiliki pandangan negatif yang akan menyiksa rakyatnya. Otoriter hanya sebuah gaya kepemimpinan yang terpusat pada pemimpin dan negaranya. Pada kenyataannya dalam dunia modern ini, di mana sebuah negara atau lembaga memiliki kebebasan dalam bersuara dan mengekspresikan pendapatnya, masih ada pemimpin-pemimpin yang menjalankan kelembagaannya secara efektif dengan gaya kepemimpinan otoriter. [Baca Juga Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan] Sebut saja sebagai contoh para pemimpin negara seperti Presiden Amerika Donald Trump, Presiden Brazil Jair Bolsonaro dan Presiden Filipina Rodrigo Deuterte. Para Presiden kenamaan ini, dapat menduduki posisi puncak sebagai orang nomer satu di negara bukan dengan peperangan atau dengan kudeta. Melainkan secara sah melalui pemilihan umum, dimana suara terbanyak yang dapat menentukan. Sekalipun, jika mungkin kemenangan di pihak mereka dilakukan dengan cara yang terkesan agresif. Sosok pemimpin dengan gaya kepemimpinan otoriter, secara positif menggambarkan seseorang yang kuat dan dapat menjalankan aturan dengan tegas, tertib dan akan sangat didambakan bagi mereka yang menyukai kepatuhan dan keteraturan. Walau sesungguhnya, perlu juga mempertimbangkan karakter keras yang mungkin akan berdampak negatif nantinya. Kelebihan dan kekurangan dari para pemimpin otoriter ini, dapat kita pelajari dari sebuah bangsa dan fenomena sejarah mereka. dapat juga kita pelajari dampak yang ditimbulkan para pemimpin otoriter. Pemimpin dengan Gaya Kepemimpinan Otoriter Finansialku akan membahas siapa saja pemimpin dunia yang menganut gaya kepemimpinan otoriter, berikut ulasannya 1 Mustafa Kemal Ataturk Runtuhnya kesultanan Usbani di tahun 1922 setahun setelahnya Ataturk menjabat sebagai presiden Republik Turki. Ataturk membentuk Partai Rakyat dan membentuk rezim partai tunggal dengan mencanangkan cita-cita suatu negara modern dan sekuler. Menggunakan wibawa dan kharismanya untuk memperkenalkan program reformasi secara luas. Reformasi tersebut termasuk melakukan penghapusan kekhalifahan, yang mendasari otoritas religius para sultan, dan institusi Islam. [Baca Juga Banyak Gaya Kepemimpinan di Dunia, Anda Tipe yang Mana?] Disebut dengan ideologi Kemalisme atau Ataturkisme menyatakan enam prinsip Republikanisme, nasionalisme, populisme, stateisme, sekularisme, dan revolusionisme. Di tahun 1926, Presiden Mustafa Kemal Ataturk menyingkirkan saingan politiknya dengan tuduhan konspirasi pembunuhan sebagai dakwaan. Tak lain, apa yang dilakukannya berdasarkan dengan keyakinan mengubah Turki menjadi negara modern dengan kecanggihan politik. 2 Fidel Castro Fidel Castro mendeklarasikan dirinya sebagai PM Kuba tahun 1959. Gagal menjalin hubungan diplomatik dan hubungan dagang dengan Amerika Serikat, ia menegosiasikan senjata, perjanjian kredit, dan bantuan makanan dengan Uni Soviet. Dan secara kejam memerintahkan penahanan dan eksekusi lawan-lawan politiknya. Dalam perjuangannya melawan pengaruh AS di wilayah karibia, Castro menasionalisasikan sumber-sumber daya Kuba, membentuk pertanian kolektif, dan membentuk negara sosialis satu partai, serta mengirim sejumlah besar orang kaya Kuba ke penjara. Fidel Castro seorang pemimpin yang menganut paham Marxis garis keras ketika banyak negara komunis runtuh. Sekalipun begitu, diketahui Castro merupakan seorang pemimpin yang didukung dan dicintai oleh rakyatnya. 3 Soeharto Sebagai Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto merupakan presiden terlama yang menjabat Presiden di Indonesia, yakni selama 32 tahun. Setelah berkuasa, secara tegas ia memusnahkan Partai Komunis Indonesia yang dinilai tidak sejalan dengan ideologi Pancasila. Pada jaman pemerintahannya, segala sesuatu yang berbau komunis dihancurkan. Jabatan kepresidenannya berakhir setelah masyarakat yang diwakilkan oleh mahasiswa berusaha memintanya untuk turun jabatan. Protes masyarakat ini dipicu karena makin melemahnya perekonomian Indonesia. Tahun 1998 Soeharto mundur dari jabatannya dan digantikan oleh wakilnya, Habibie. Isu beredar jika, di masa jabatannya para aktivis atau masyarakat yang bertentangan dengan kebijakannya akan di penjara juga diculik, karena terindikasi termasuk golongan komunis. 4 Saddam Hussein Saddam merupakan pemimpin Arab yang paling kukuh menentang Amerika dan Barat. Sekalipun beliau meninggal dengan cara tragis dan dihujat di Barat tetapi dipuja di jalanan kota-kota di Arab. Peristiwa 11 September 2001 dimana AS berperang melawan terorisme dan telah menjatuhkan pemerintahan Taliban di Afghanistan, bersikeras juga untuk menyerang Irak yang dituduh memiliki senjata pemusnah massal dan memiliki kaitan dengan Al Qaeda. [Baca Juga Belajar Hal Ini Dari Kepemimpinan Duterte yang Otoriter] Presiden Saddam yang dipuji sebagai pemimpin yang berani menentang Israel dan Barat. Ia merupakan simbol ketangguhan Arab melawan agresi Barat. Namun tahun 2003, setelah suatu serangan besar pasukan AS yang dibantu Inggris, berhasil menaklukan Irak. Saddam Hussein, dikabarkan ditangkap pasukan pendudukan di rumah bawah tanah di daerah kelahirannya, Tikrit. GRATISSS Download!!! Ebook Perencanaan Keuangan Entrepreneur & Freelance Gaya Dalam Memimpin Rupanya secara keseluruhan, sekalipun terkesan memiliki pandangan keras yang disertai tindakan arogan dengan mengeksekusi lawan dan penghalang mereka. Satu kecenderungan yang sama adalah tak lain untuk memuluskan jalan dan ideologi yang mereka pegang demi bangsa dan negaranya. Maka tak heran, sekalipun memiliki gaya kepemimpinan otoriter, para penguasa ini tetap memiliki pendukung yang setia. Kita pun dapat mengenal, gaya kepemimpinan otoriter seseorang dengan beberapa cirinya seperti ini. Karakteristik atau Ciri-ciri Kepemimpinan Otoriter Para pemimpin otoriter adalah seseorang berorientasi pada tugas. Pemimpin otoriter memberi instruksi dengan jelas mengenai apa yang harus dicapai, kapan harus dilakukan dan bagaimana harus dilakukan. Pemimpin mengontrol semua keputusan dan menerima sedikit masukan dari anggota. Pemimpin otoriter membuat pilihan berdasarkan ide dan penilaian mereka dan jarang menerima saran dari pengikut. Anggota kelompok akan mendapat pengawasan ketat. Peluang untuk kreatifitas terbatas dan pekerjaan cenderung sangat sangat kaku dan terstruktur Peraturan yang ada akan dijabarkan secara detail, dikomunikasikan dengan jelas, sehingga tidak ada ruang untuk menyimpang Dilihat sari sisi positifnya, Kepemimpinan otoriter akan sangat efektif dalam sebuah kondisi yang mengalami perubahan signifikan. Para pemimpin otoriter yang cakap dan ahli di bidangnya dapat diandalkan dalam membuat keputusan cepat disaat-saat kondisi dengan ketidakpastian. Ketegasan pemimpin dalam memberi arahan pada bawahan sangat penting. Dengan begitu, semua orang akan sejalan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga mengurangi motif kepentingan pribadi. Oke sobat Finansialku, kita sudah membahas; Siapa saja pemimpin dunia yang menjalankan kepemimpinannya dengan gaya otoriter, dan ciri-ciri gaya kepemimpinan otoriter. Sekarang dari apa yang sudah sobat Finansialku baca, boleh donk share apa yang kamu pelajari, tulis di kolom komentar ya. Oh ya, sobat Finansialku juga boleh lho berbagi artikel ini untuk teman-teman lainnya. Sumber Referensi Aris Kurniawan. 8 Februari 2020. Pengertian Otoritarianisme, Diktatorisme Dan Totaliterisme Lengkap. – Adi Putra. 16 Agustus 2018. 8 Pemimpin Diktator Paling Terkenal Seantero Dunia. – Sumber Gambar Gaya Kepemimpinan Otoriter 1 – Gaya Kepemimpinan Otoriter 2 – Gaya Kepemimpinan Otoriter 3 – Gaya Kepemimpinan Otoriter 4 – Seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta di Bandung. Menyukai berbagai kegiatan dan pengalaman yang dapat menambah wawasan dalam pengembangam diri, khususnya dalam mempelajari manajemen, strategi bisnis, kuliner dan fenomena yang terjadi sehari-hari. Gunung, danau, pantai dan menikmati perbedaan kultur dan kultus di waktu lepas, menjadi cara untuk mengaktualisasi diri dan menempatkan itu semua sebagai warisan cerita dalam bersosialisasi. Related Posts Page load link Go to Top
Mengenaihal tersebut bahwasannya dalam politik, suatu pemerintahan otoriter adalah satu di mana kekuasaan politik terkonsentrasi pada suatu pemimpin. Kemudian berlanjut pada otoritarianisme, yang mana dalam hal ini biasa disebut juga sebagai paham politik otoriter, yaitu bentuk pemerintahan yang bercirikan penekanan kekuasaan hanya pada negara