Airyang bersih (baik) harus memenuhi syarat : Kandungan oksgen di dalam air (DO) tinggi. Jumlah oksigen yang dibutuhkann untuk menguraikan kotoran secara biologi (BOD) rendah. pH sekitar 7. Jadi,air dikatakan baik jika mempunyai nilai DO tinggi, BOD rendah, pH = 7. Mau dijawab kurang dari 3 menit?

- Untuk menjadi pemeran di dalam teater modern, seseorang harus melatih dirinya agar dapat tampil dengan maksimal, salah satunya latihan olah vokal. Dilansir dari Modul Tema 7 Aku Calon Aktor Seni Budaya Teater Paket C 2018, seorang pemeran teater harus menjalankan latihan atau kegiatan rutin hingga targetnya berhasil. Apabila seorang calon pemeran teater tidak sanggup menjalankan latihan, sutradara berhak menggantikan ataupun memberhentikan perannya sebagai anggota teater. Pemeran teater adalah orang yang memperagakan peran atau tokoh di dalam suatu pementasan drama. Dalam hal ini pemain drama disebut juga dengan istilah aktor/aktris. Kendati begitu, proses dalam pementasan teater termasuk dalam proses komunikasi. Proses komunikasi ini dipahami sebagai proses pertukaran informasi antara komunikator atau pengirim pesan dan komunikan atau penerima pesan. Latihan Olah Vokal Pemeran Teater Latihan olah vokal dibutuhkan dalam teater karena pemeran harus saling bertukar komunikasi dengan dalam hal ini ucapan yang diberikan oleh seorang pemeran mempunyai dampak yang besar dalam pementasan teater. Seorang pemeran harus mampu membawa makna yang harus disampaikan kepada penonton. Pasalnya, apabila interpretasi penonton dengan maksud pemeran berbeda maka maknanya tidak dapat disampaikan dengan baik. Suara yang maksimal berhubungan dengan segi pendengaran penonton. Suara adalah produk manusia untuk membentuk kata-kata. Berbeda dengan bunyi, bunyi adalah produk yang dihasilkan dari benda-benda. Pembentukan suara dihasilkan dari proses mengencang dan mengendurnya pita suara, maka udara yang lewat akan bertransformasi menjadi bunyi. Dalam pementasan teater, suara memiliki peran yang sangat penting. Suara dibutuhkan untuk mewujudkan dialog teater. Dialog inilah yang akan menjadi sarana untuk memunculkan konflik antar tokoh di dalam teater. Persiapan Latihan Olah Vokal Persiapan latihan olah vokal terdiri dari pernapasan dada, perut, diafragma, dan lain-lain. Berikut penjelasannya dikutip dari buku Seni Budaya Kelas IX 2015. 1. Pernapasan DadaPernapasan dada adalah kondisi ketika rangka dada bergerak membesar akibat dari rongga terisi oleh banyaknya udara. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pernapasan dada, yaitu Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil berdesis. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. 2. Pernapasan PerutPernapasan perut adalah membesar dan mengerasnya rongga perut karena telah terisi oleh banyaknya udara. Pernapasan perut ditandai pula dengan naik turunnya sekat diafragma yang ada di antara rongga dada dan perut. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pernapasan perut, yaitu Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil berdesis. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. 3. Pernapasan DiafragmaPernapasan diafragma adalah menegangnya sekat diafragma dan mengembangnya otot-otot samping bagian pinggang. Pernapasan diafragma dipahami pula sebagai gabungan antara napas dada dan perut. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pernapasan diafragma, yaitu Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, embuskan. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, embuskan sambil berdesis. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. 4. Senam LidahUntuk dapat melakukan senam lidah, cara yang ditempuh adalah; Lidah dijulurkan sejauh mungkin, tahan, dan tarik sedalam mungkin; Lidah dijulurkan sejauh mungkin dan arahkan ke kanan dan kekiri secara bergantian; Lidah dijulurkan dan diputar searah jarum jam dan sebaliknya; Bibir dikatupkan, turunkan rahang, putar lidah di dalam mulut searah jarum jam dan sebaliknya; Lemaskan lidah dengan cara membunyikan errr... err...; Ucapkan fud... fud... fud... dah.. dengan cepat dan sesering mungkin. 5. Senam Rahang BawahUntuk dapat melakukan senam rahang bawah, cara yang ditempuh adalah; Gerakkan rahang bawah dengan cara membuka dan menutup rahang; Gerakan rahang bawah ke kiri dan ke kanan secara bergantian; Gerakan rahang bawah ke depan dan ke belakang secara bergantian; Latih rahang untuk mengucapkan huruf konsonan yang berdekatan dengan huruf vokal dengan membunyikan da... da... da... kemudian la... la... la...; 6. Latihan TenggorokanUntuk dapat melatih tenggorokan, cara yang ditempuh adalah; Lakukan dengan santai, semakin lama semakin keras agar tenggorokan semakin tegang dengan mengucapkan lo...la...le...la...lo...; Nyanyikan dengan tenggorokan yang terbuka, lalu ucapkan la... la... la... laf...-la... la... la... los...-la... la... la... lof... Baca juga Rangkuman Materi Teknik Vokal di Seni Musik, Contoh Soal & Jawaban Berbagai Latihan Olah Rasa untuk Pameran Teater Modern Apa Itu Konsep Menyajikan Lagu Secara Vokal Grup dan Cirinya - Pendidikan Kontributor Ega KrisnawatiPenulis Ega KrisnawatiEditor Maria Ulfa
VokalDalam suatu pementasan, vokal sangatlah penting karena dengan vocal ini para penonton tau maksud dari cerita yang dipentaskan. Aspek vokal yaitu sebagai berikut : a. Volume Dalam vokal kita mengenal volume dimana volume yang dimaksudkan adalah volume kuat atau lemah. b. Intonasi
Seni teater berhubungan erat dengan seni peran. Dalam bermain peran, dituntut untuk bisa memerankan berbagai karakter yang diminta oleh sutradara. Karakter tersebut dapat kamu kuasai jika kamu sering berlatih mengolah tubuh. Tubuh merupakan sumber peran yang tidak terbatas. Misalnya, dengan wajah, kita dapat mengekspresikan kesedihan; dengan mulut, kita bisa berteriak; dan dengan tangan, kita bisa menari. Agar segala tuntutan dari sutradara ataupun naskah dapat diperankan, seorang pemain teater mutlak harus menguasai teknik latihan peran. Adapun teknik latihan untuk teater peran antara lain sebagai berikut. 1. Latihan Teater dengan Teknik Olah Tubuh Setiap orang memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda. Ada tubuh yang bentuknya tipis, kekar, persegi, dan sebagainya. Ada yang beranggapan bahwa orang yang bertubuh ramping lebih lentur daripada orang yang bertubuh gemuk. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bisa saja orang yang bertubuh gemuk lebih lentur daripada orang yang bertubuh ramping. Nah, bagi pelaku teater, tubuh harus diolah atau dilatih agar tidak kaku saat berperan di atas panggung. Sebelum melakukan latihan, sebaiknya perhatikan denyut nadi terlebih dahulu untuk mengetahui kerja jantung dalam memompakan darah ke seluruh tubuh. Kita dapat menghitung denyut nadi yang ada di leher atau di pergelangan tangan dalam. Penghitungan denyut nadi yang ada di pergelangan tangan lebih dianjurkan untuk menghasilkan perhitungan yang tepat. Cara menghitung denyut nadi yang ada di pergelangan tangan yaitu dengan meletakkan jari tengah di atas pergelangan tangan dalam dengan ibu jari atau jari jempol. Penghitungan dilakukan selama enam detik dan hasilnya dikalikan sepuluh, atau penghitungan dilakukan selama sepuluh detik dan hasilnya dikalikan enam. Perhitungan denyut nadi ini disebut dengan perhitungan denyut nadi sesuai umur peserta latihan. Adapun denyut nadi maksimal yang dapat dicapai dapat diketahui dengan mengurangi angka 220 dengan jumlah umur. Apabila denyut nadi kurang dari 100 denyut per menit, sebaiknya melakukan jalan cepat atau loncat-loncat selama lima menit sampai mencapai denyut nadi 100 denyut per menit yang merupakan batas terendah denyut nadi yang aman untuk melakukan latihan. Setelah mencapai denyut nadi latihan, latihan olah tubuh siap dilaksanakan dengan latihan pemanasan. Pola-pola latihan teater bisa pelajari dari pola yang telah ada. Misalnya, pola olahraga atau bisa di buat sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan. a. Latihan Olahraga Fisik Latihan ini bertujuan untuk melatih kekuatan dan kelenturan serta daya tahan tubuh dan koordinasi gerak tubuh. Latihan ini bisa dimulai dari bagian wajah, yaitu menggerakan bagian wajah. Hal ini berguna untuk melatih mimik wajah. Kemudian, latihlah gerakan tangan supaya luwes. Latihannya bisa seperti latihan menari. Selanjutnya, teruskan latihan ke arah tubuh dan bagian kaki. Setelah semuanya dilatih dengan baik, koordinasikan semua gerakan dalam satu rangkaian gerakan menggunakan iringan musik seperti menari. Teruslah berlatih agar suatu saat tubuh kamu akan lebih baik. Tentunya latihan tersebut harus ditunjang dengan penguasaan gerakan yang baik. b. Latihan Rangkaian Gerakan Setelah latihan umum dikuasai, langkah selanjutnya adalah latihan gerakan yang ditentukan sesuai permintaan. Jenis latihan ini lebih spesifik. Contohnya latihan gerakan lemah gemulai, posisi tubuh ketika terkejut atau mengekspresikan kebahagiaan, posisi tubuh jika sedang marah, dan sebagainya. Tubuh seorang pemeran teater harus bagus dan menarik. Pengertian bagus dan menarik di sini bukanlah tampan atau cantik. Maksudnya, tubuh harus lentur, sanggup memainkan semua peran, dan mudah diarahkan. Tubuh tidak boleh adalah latihan-latihan dasar untuk melenturkan tubuh. Latihan tari agar aktor mengenal gerak berirama dan dapat mengatur waktu. Latihan samadi silat agar mengenal dirinya sendiri dan percaya diri. Latihan anggar supaya mengenal arti semangat. Latihan renang agar aktor mengenal pengaturan napas. 2. Latihan Teater dengan Olah Suara Vokal Suara adalah unsur yang sangat penting dalam berteater. Suara/vokal yang baik akan mampu mengekspresikan karakter tokoh yang dimainkan. Jenis suara tiap orang berbeda-beda, tetapi di dalam teater dituntut untuk bisa menirukan suara sesuai tokoh yang diperankan. Berolah suara tidak hanya terbatas pada jenis karakter tertentu. Misalnya, suara berat, ringan, halus, mendesah, berteriak, melenguh, menangis, dan membentak saja. Akan tetapi, berolah suara dalam teater lebih kompleks lagi. Seorang pemain juga dituntut untuk bisa menirukan dialek logat bicara, harus benar dan tepat dalam membaca teks, harus bisa menyanyi, dan harus pandai mengolah suarasuara alam. Semua kemampuan vokal itu memerlukan latihan yang keras dan disiplin yang tinggi karena akan bermanfaat ketika bermain teater kelak. Pengucapan kata dengan baik dan benar sesuai konteks sehingga setiap huruf, kata, dan kalimat yang diucapkan dapat didengar dan dimengerti dengan jelas oleh penonton. Hal ini akan memberi nilai tambah pada keberhasilan pementasan teater. Sebagaimana latihan olah tubuh, latihan olah suara pun memerlukan pemanasan terlebih dahulu. Fungsi pemanasan ini yaitu mengendorkan otot-otot organ produksi suara. Latihan pemanasan olah suara diawali dengan senam wajah, senam lidah, dan senam rahang. Pedoman latihan olah suara untuk latihan teater yaitu sebagai berikut. Konsentrasi dan sadar pada pekerjaan. Kesadaran ini akan memicu kepada ingatan. Santai dan lakukan pengulangan-pengulangan dalam latihan ini karena otototot organ tubuh bukan suatu hal yang mekanis, melainkan lebih bersifat ritmis. Hindari ketegangan dan lakukan segala sesuatu dengan wajar secara alami. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jangan lakukan latihan secara terburu-buru. Beri kesempatan otot-otot dan persendian untuk menyesuaikan perintahmu. Lakukan semua latihan ini secara bertahap, mulai dari tempo lambat sampai dengan tempo cepat. Dalam pementasan, pemeran mengucapkan kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat-kalimat untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Kata-kata diucapkan dengan mulut. Suara dari mulut yang membunyikan kata-kata itu disebut vokal. pemeran harus memiliki vokal yang kuat agar kata-kata yang ia ucapkan jelas. Latihan dasar untuk menguatkan vokal, antara lain berdeklamasi dan menyanyi. Dalam kegiatan teater, suara mempunyai peranan penting karena digunakan sebagai bahan komunikasi yang berwujud dialog. Dialog merupakan salah satu daya tarik dalam membina konflik-konflik dramatik. Kegiatan mengucapkan dialog ini menjadi sifat teater yang khas. Dialog yang diucapkan oleh seorang pemeran mempunyai peranan yang sangat penting dalam pementasan naskah drama atau teks lakon. Hal ini disebabkan karena dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai sebagaimana mestinya, nilai yang terkandung tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton. Hal ini merupakan kesalahan fatal bagi seorang beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemeran tentang fungsi ucapan, yaitu sebagai berikut. Ucapan yang dilontarkan oleh pemeran bertujuan untuk menyalurkan kata dari teks lakon kepada penonton. Memberi arti khusus pada kata-kata tertentu melalui modulasi suara. Memuat informasi tentang sifat dan perasaan peran, misalnya umur, kedudukan sosial, kekuatan, kegembiraan, putus asa, marah, dan sebagainya. Mengendalikan perasaan penonton seperti yang dilakukan oleh musik. Melengkapi variasi. Ketika pemeran mengucapkan dialog harus mempertimbangkan pikiranpikiran penulis. Jika pemeran melontarkan dialognya hanya sekadar hasil hafalan saja, dia mencabut makna yang ada dalam kata-kata. Ekspresi yang disampaikan melalui nada suara membentuk satu pemaknaan berkaitan dengan kalimat dialog. Proses pengucapan dialog mempengaruhi ketersampaian pesan yang hendak dikomunikasikan kepada penonton. 3. Latihan Teater dengan Olah Pikir Seorang pemain teater memiliki kecerdasan tersendiri. Ia harus mampu memerankan suatu peran yang kontradiktif dengan dirinya. Contohnya, peran orang gila. Dengan peran tersebut, pemain harus menunjukkan bahwa ia tidak normal, cara bertingkah laku orang gila, bertutur kata sekenanya, gerakan tubuh sedang berdiri, duduk, mimik wajah sedih, bingung, dan marah. Peran suatu tokoh itu membutuhkan sebuah pendalaman jiwa, yaitu konsentrasi. Konsentrasi dapat dikuasai dengan cara memusatkan seluruh pikiran dan perasaan pada peran tersebut. Untuk mengetahui tingkah laku dan peran yang dimainkan, kamu dapat mengamati orang aslinya. Kesuksesan dalam memerankan tokoh tertentu dapat terwujud jika daya imajinasi kamu terlatih. Konsentrasi dan daya imajinasi dalam berteater sangat diperlukan untuk membawa penonton pada alur cerita yang diinginkan. Dengan begitu, penonton akan mengerti dan memahami pertunjukan sehingga pementasan teater akan berkenan di hati mereka. Mengeksplorasi teknik olah pikir dapat dilakukan dengan latihan konsentrasi. Pengertian konsentrasi secara harfiah adalah pemusatan pikiran atau perhatian. Makin menarik pusat perhatian, makin tinggi kesanggupan memusatkan perhatian. Pusat perhatian seorang pemain adalah sukma atau jiwa dari peran atau karakter yang akan dimainkan. Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian seorang pemain, cenderung dapat merusak proses pemeranan. Maka, konsentrasi menjadi sesuatu hal yang penting untuk pemeran. Tujuan dari konsentrasi ini yaitu mencapai kondisi kontrol mental dan fisik di atas panggung. Ada korelasi yang sangat dekat antara pikiran dan tubuh. Seorang pemeran harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat. Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah mengasah kesadaran dan mampu menggunakan tubuhnya dengan efisien. Dengan konsentrasi pemeran akan dapat mengubah dirinya menjadi orang lain, yaitu peran yang dimainkan. Dunia teater adalah dunia imajiner atau dunia rekaan. Dunia tidak nyata yang diciptakan seorang penulis lakon dan diwujudkan oleh pekerja teater. Dunia ini harus diwujudkan menjadi sesuatu yang seolah-olah nyata dan dapat dinikmati serta menyakinkan penonton. Kekuatan pemeran untuk mewujudkan dunia rekaan ini hanya bisa dilakukan dengan kekuatan daya konsentrasi. Misalnya, seorang pemeran melihat sesuatu yang menjijikkan meskipun sesuatu itu tidak ada di atas pentas maka ia harus menyakinkan kepada penonton bahwa sesuatu yang dilihat benar-benar menjijikkan. Kalau pemeran tingkat konsentrasinya rendah, dia tidak akan dapat menyakinkan penonton. Latihan konsentrasi bisa dilakukan dengan melatih lima indra yang ada pada tubuh. Latihan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengalaman tentang berbagai suasana yang kemudian disimpan dalam ingatan sebagai sumber ilham.

Equivalentadalah bidang yang ada dalam peta sudah dilakukan proses perhitungan dengan skala sehingga sesuai dengan keadaan asli di lapangan. Berdasarkan penjelasan tersebut, pilihan yang tepat untuk menjawab pertanyaan dalam soal adalah syarat peta dapat dikatakan baik jika informasi yang ditampilkan sesuai dengan bentuk asli dan ketampakan

Vokal dalam bermain teater dapat dikatakan baik jika... irama tangga nada oleh penonton kualitas Jawaban tangga nadaPenjelasanmaaf kalo salah Jawaban tangga nadaPenjelasanMAAP KALO SALAH
TeaterMembuat Guru Terampil Berkomunikasi. Dalam teater ada latihan olah vokal. Latihan tersebut mencakup bagaimana kita memproduksi suara dengan volume yang tepat, intonasi yang sesuai, artikulasi yang jelas, juga kecepatan berbicara yang pas. Latihan itu sebenarnya adalah salah satu prinsip ilmu komunikasi.
Ilustrasi Kenapa Harus Melakukan Olah Vokal Sumber vokal selama ini banyak diasosiasikan dengan bidang tarik suara. Tahukah anda jika olah vokal juga biasa ditemukan dalam dunia teater? Berikut adalah alasan kenapa harus melakukan olah vokal dalam dunia olah vokal adalah latihan untuk penguasaan intonasi, diksi, dan artikulasi. Vokal merupakan salah satu media dalam menggambarkan ekspresi atau perasaan seorang aktor. Aktor yang baik harus dapat menyampaikan dengan jelas informasi tentang alur cerita, karakter, emosi, latar belakang peristiwa, dan kondisi lewat dialog. Alasan Kenapa Harus Melakukan Olah VokalAlasan Kenapa Harus Melakukan Olah Vokal Sumber utama kenapa harus melakukan olah vokal dalam dunia teater adalah agar lebih dapat menyampaikan pesan kepada khalayak dengan baik karena adanya tekanan kata, jiwa kalimat, irama dan tempo. Olah vokal juga dibutuhkan oleh pemain teater untuk menunjang kekuatan karakter yang diperankannya. Seperti yang diambil dari buku Apresiasi Seni Rupa dan Seni Teater 200784, "Vokal inilah yang menjadi kunci dalam pergelaran karya seni teater. Dengan vokal yang baik akan bisa memberikan kontribusi yang besar bagi keberhasilan pertunjukan atau pementasan karya seni teater".Ukuran bagus atau tidaknya suatu vokal terletak pada kuat atau tidaknya suara yang diproduksi lewat mulut. Yang perlu diperhatikan dalam berlatih olah vokal adalah tenaga suara dari perut yang didorong ke atas melalui ruang resonansi diimbangi dengan pengaturan nafas yang tepat. Bentuk olah vokal suara dapat dilakukan dengan latihan dasar menyanyi dan deklamasi. Kenapa Harus Melakukan Olah Vokal? Sumber termasuk dalam teknik olah vokal dalam dunia teater antara lain, Pemanasan. Proses ini dilakukan untuk menyiapkan otot-otot yang diperlukan agar lebih lentur dan melancarkan sirkulasi pernapasan. Mengenali karakter vokal. Walaupun jenis suara orang berbeda-beda, namun seorang aktor dituntut untuk mampu menirukan suara sesuai karakter yang diperankan. Pernapasan. Mengatur jalannya pernapasan dengan teknik tertentu agar vokal yang dihasilkan terdengar jelas. Intonasi, yaitu tinggi rendahnya suatu nada pada kalimat yang memberi penekanan dalam kata tertentu. Artikulasi, adalah perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa demi kata yang baik, benar, dan jelas. Resonansi, merupakan suara atau bunyi yang dihasilkan saat melakukan dialog. Latihan dengan rutin. Olah vokal merupakan proses yang harus dilakukan secara kontinu dan berkesinambungan. Alasan kenapa harus melakukan olah vokal dalam dunia teater adalah agar aktor mampu melakukan dialog, sehingga pesan dan makna dari setiap kata dapat tersampaikan dengan baik.DK Kondisitentang perkembangan dan pemerolehan bahasa khususnya fonem terlihat juga pada sebuah keluarga yang berada di Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur.Anak pada keluarga ini dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang beragam latar belakang bahasa, karena rumah tempat tinggal anak ini diramaikan oleh anak kos dari berbagai daerah di Indonesia sehingga ragam bahasa yang ada pada tempat ini
kelompokpedagogi dan dasar-dasar bermain teater dalam kelompok profesional. Teater menggunakan media manusia sebagai alat utama pernyataan dirinya. Media pokok itu adalah "pemeran". Oleh karena itu tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa para pemeran adalah pemegang "posisi kunci" di dalam pementasan.
Semisaldari aspek fonologis, sejak awal abad 19 para pakar bahasa menunjukkan unsur pembeda dalam struktur bahasa bisa dilihat dari fonem. Dalam bahasa Indonesia fonem /m/ membedakan makna kata 'makan' dengan 'akan'. Begitupun fonem dalam bahasa lainnya seperti fonem /p/ dan /f/ dalam bahasa Inggris memiliki makna berlainan. GzjA.
  • z9de6ykynn.pages.dev/21
  • z9de6ykynn.pages.dev/220
  • z9de6ykynn.pages.dev/226
  • z9de6ykynn.pages.dev/253
  • z9de6ykynn.pages.dev/322
  • z9de6ykynn.pages.dev/124
  • z9de6ykynn.pages.dev/351
  • z9de6ykynn.pages.dev/125
  • z9de6ykynn.pages.dev/232
  • vokal dalam bermain teater dapat dikatakan baik jika